Jumat, 29 April 2011

GEDE 16 Januari


Melintas lampaui bukit berbatu
Melewati perjalanan gelapnya malam berbintang
Tak sadar menerjang air
Membekas di tanah berlumpur

Aku teruskan langkah kakiku yang gonytai
Menempuh batas waktu terangnya sinar mentari pagi
Tiada kuasa menahan berat beban
Tapi ada satu asa terkuak

Aku bebas lepas tak terkendali
Demi mengejar pencapaian dan harapan
Aku pun bagaibatu terdiam membisu
Ta'kan surut ku kagum mencintaimu

Gerimis hujan jam empat sore
Terdengar jelas sampai ke telingaku
Di dalam peristirahatan kala lepaskan lelah
Ku bawa kenangan kisah kita bersama

Aku terjaga dalam buaian mimpi
Saat tetesan hujan membasahi tanah
Ku tengadah ke atas ku tatap rembulan
Dinginnya terasa di hati

Aku berdiri menatap mega
Sepi tapi tak sendiri
Merenungkan esok dengan penuh kepastian
Wahai alam,temani aku jadi gadisku malam ini....

GUNUNG ITU ANGKUH. Berdiri tegak. Kakinya mencengkram erat pemukiman penduduk: kabupaten Bogor, Cianjur dan Sukabumi. Tetapi malam itu, tronton yang mengangkut rombongan penggiat alam Edellweiss Wanachala merapat di taman raya Cibodas, Bogor. Salah satu akses jalur pendakian menuju puncak Gunung Gede setinggi 2958 Meter diatas permukaan laut.
Entah, motivasi apa yang menggerakan hati mereka untuk mendaki gunung yang pertama kali didaki pada 1819 ini. Ketika itu, pendakian yang dilakukan oleh C.G.C. Reinwardt tercatat sebagai pendaki pertama. Lalu disusul oleh ahli biologi asal Jerman F.W. Junghuhn pada 1839. Yang pasti ketika itu, pendakian Gunung Gede-Pangrango dimaksudkan untuk keperluan penelitian ilmiah.


tak tahu pasti 16 januari tuk siapa,cuma saya juga tak tahu pasti kapan saya buat ini....
mungkin sekitar 11 tahun lebih yang lalu,disaat aku berempat bersama-sama kawan2ku di Puncak Gede......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar